Minggu, 04 Mei 2014

Proses-Proses Pembentukan Tanah

Macam-Macam Proses Pembentukan Tanah

Proses dasar pembentukan tubuh tanah mencakup :
1.      Penambahan bahan (organik dan pelikan ) ke dalam tanah dalam bentuk padatan, cairan dan gas.
2.      Pelenyapan bahan organik dan pelikan dari tanah.
3.      Translokasi bahan dari satu titik ke titik lain dalam tubuh tanah.
4.      Alih bentuk bahan pelikan dan bahan organikdalam tanah.

Tipe proses-proses pembentukan tanah adalah sebagai berikut :
1.    Penambahan
a.    Proses Pengkayaan
Penambahan bahan ke suatu tubuh tanah total (horison saja) dari pedon sekitarnya. Bahan-bahan yang memasuki tubuh tanah ini (hara tanaman dan karbohidrat) dibawa oleh gerakan lateral air dari daerah sekitarnya.
b.    Proses Komulisasi/ Pelonggokan
Pelonggokan bahan pelikan pada permukaan tanah oleh air atau udara. Ini lebih berwatak proses geogenik. Pengaruh proses ini sangat penting untuk daerah cekungan yang menerima bahan tererosi dari daerah sekitarnya.
c.    Proses  Penseresahan
Pelonggokan serpihan tetumbuhan dan hewan pada permukaan tanah pelikan sampai ketebalan 30 cm dan dikenal sebagai horison 01.
2.    Pengurangan/ Pelenyapan
a.       Proses Pelindian/ Depresi
Pelenyapan bahan dapat- larut melalui larutan dari seluruh solum. Ini merupakan proses utama , menjadi syarat utama pada beberapa jenis tanah, untuk mentranslokasi koloid.
b.      Proses Erosi Permukaan
Pemindahan lateral lapisan permukaan tanah oleh percikan air hujan, air limpasan, angin, solifluksi, rayapan dan proses pemindahan massa lainya.
3.    Translokasi
a.       Proses Eluviasi
Fase translokasi yang berupa sekuen pergerakan keluar suatu bahan dari suatu titik (umumnya horison)  menuju titik lain pada satu profil tanah. Eluviasi mempunyai dua gatra yaitu mobilisasi dan translokasi.
b.      Proses Iluviasi
Pergerakan bahan masuk kedalam suatu bagian profil tanah, misal pada horison argilik atau spodik iluviasi melibatkan proses translokasi dan interupsinya oleh immobilisasi bahan dalam satu hirison.
c.       Proses Dekalsifikasi
Eluviasi karbonat-karbonat di dalam suatu tubuh tanah. Proses ini dapat mendorong pemindahan- tuntas karbonat-karbonat dari seluruh profil, seperti banyak ditemui di daerah beriklim basah sekali, atau diikuti oleh kalsifikasi seperti ditemui di daerah beriklim kering.
d.      Proses Kalsifikasi
Proses-proses pelonggokan kalsium karbonat pada horison Cca atau horison lain.
e.       Proses Salinasi
Pelonggokan garam dapat laut karena proses pengkayaannya lebih cepat dibandingkan pelindihanya.Salinisasi terjadi didaerah cekungan dengan iklim sub-humida, semi kering dan kering serta daerah pantai beriklim basah. Pelonggokan garam semakin tinggi jika tanah banyak mengandung lempung dan perembihan rendah sehingga mengurangi pelindihan.
f.       Proses Desalinasi
Pemindahan melalui pelindihan garam dapat larut dari horison atau frofil tanah total yang banyak mengandung garam sampai aras menghambat pertumbuhan tanaman.
g.      Proses Alkalisasi/ Solonisasi
Pelonggokan ion sodium pada loka pertukaran lempung.
h.      Proses Pedoturbasi
Proses pencampuran dalam tanah sehingga menghomogenkan solum tanah pada berbagai aras.
i.        Proses Podsolisasi
Proses translokasi seskioksida dalam suatu profil tanah dan ini dapat disidik dengan menguji kelarutan besi feri dan fero di tempat itu.
4.    Alih bentuk bahan
a.       Proses Peruraian
Penghancuran bahan organik dan pelican.
b.      Proses Sintesa
Penyusunan jarah-jarah baru dari spesies pelikan dan organic.
c.       Proses Paludisasi
Pelonggokan massa bahan organik, sangat tebal ( lebih 30 cm) pada loka berpengatusan buruk sehingga selalu bersuasana reduktif. Proses ini lebih berwatak geogenik dari pada pedologik.
d.      Proses Pematangan
Perubahan-perubahan kimiawi, bilogis dan fisis setelah terjadinya penetrasi udara pada bahan organik dan pelikan dari tanah-tanah yang sebelumnya tergenang. Tipe-tipe reaksi dan watak yang dihasilkan tergantung kepada watak bahan asal.
e.       Proses Mineralisasi
Pelepasan senyawa-senyawa pelikan dari bahan organik melalui peruraian.
f.       Proses Pengaliran
Peningkatan volume pori akibat kegiatan tetumbuhan, hewan manusia, pembekuan-pencairan atau proses fisis lain dan melalui pemindahan bahan akibat pelindihan.
g.      Proses Pengerasan
Pengurangan volume pori akibat keruntuhan dan pemampatan serta akibat pengisian sejumlah ruang pori oleh bahan halus, karbonat, silikat  atau bahan lain.



                

Tidak ada komentar: